Ada kisah menarik saat laga Bayern Munich vs Manchester City di Allianz Arena yang menghasilkan kemenangan 2-0 untuk Die Roten, Selasa (27/9). Dalam pertandingan tersebut penyerang Mario Gomez mencetak dua gol.
Tapi cerita menariknya bukan soal penampilan Gomez, melainkan aksi pembangkangan Carlos Tevez terhadap pelatih Roberto Mancini. Saat itu permainan sudah masuk babak kedua dan posisi City sedang tertinggal 0-2. Mancini lalu meminta gelandang Nigel de Jong dan penyerang Carlos Tevez melakukan pemanasan.
De Jong pun masuk di menit 55 untuk menggantikan Edin Dzeko yang permainannya memang tidak berkembang malam itu. Namun setelah itu, Tevez kembali duduk ke bangku cadangan dan enggan melanjutkan pemanasan. Padahal Mancini sudah dua kali meminta Tevez kembali melakukan pemanasan dan segera bersiap masuk ke lapangan.
Tevez malah menolak instruksi Mancini dengan berteriak, "Tidak, terus kenapa?!", seperti yang diberitakan oleh Republika, Kamis (29/9).
Mancini pun geram dan tak memedulikan lagi anak asuhnya tersebut. Kekesalan mantan pelatih Lazio dan Inter Milan itu bertambah karena sebelumnya Dzeko juga ngambek ditarik keluar sebelum laga usai.
Saat jumpa pers usai pertandingan, Mancini bersumpah tidak akan memainkan Tevez di semua ajang yang akan dijalani City karena pembangkangan pemain asal Argentina itu.
Kasus pemain membangkang atau melampiaskan kekesalannya kepada pelatih saat pertandingan berjalan sudah sering terjadi. Penyebabnya kebanyakan karena menolak digantikan oleh pemain lain atau kecewa menjadi penghangat bangku cadangan karena ia merasa selalu menjadi bintang di klub atau tim sebelumnya.
Kami mencoba merangkum 10 perilaku tidak terpuji para pemain sepak bola profesional dan, kebetulan, semuanya berposisi sebagai penyerang:
1. Thierry Henry
Thierry Henry pernah menolak bermain dan meninggalkan bangku cadangan saat membela Barcelona. Saat itu musim 2007/2008 di laga kandang, Azulgrana sedang dalam keadaan tertinggal dari lawannya Villareal. Karena sikapnya tersebut, pelatih Frank Rijkaard dikabarkan marah. Menurut Robert Pires yang ketika itu bermain untuk Villareal, Henry kecewa karena selama membela Arsenal selalu menjadi pilihan pertama pelatih Arsene Wenger. Kebetulan Pires dan Henry sama-sama berpaspor Perancis dan pernah bermain untuk Arsenal.
2. Scott McDonald
Pemain asal Australia, Scott McDonald pernah membuang kaos timnya lalu menendang kursi di pinggir lapangan ketika berstatus sebagai pemain Glasgow Celtic. Penyebabnya karena keputusan pelatih Gordan Strachan yang memasukkan Georgios Samaras menggantikan McDonald di pertandingan melawan Motherwell di lanjutan kompetisi Liga Skotlandia tahun 2008 silam. Ketika itu Celtic sedang tertinggal 0-1 dari Motherwell.
Seusai laga McDonald mengaku menyesal dengan sikapnya. "Saya hanya ingin terus bermain dan membantu mengubah hasil di papan skor. Tapi Strachan sudah membuat keputusan dan saya harus memahaminya," ujar pemain yang mencetak 26 gol untuk Celtic di musim itu.
3. Obafemi Martins
Obafemi Martins pernah marah, mengeluarkan umpatan, menolak menyalami pelatihnya dan meneteskan air mata di bangku cadangan saat ditarik keluar ketika ia bermain untuk Newcastle United. Saat itu pertandingan Newcastle melawan Birmingham tinggal tersisa 10 menit.
Untungnya manajer Newcastle United, Kevin Keegan tidak marah atas sikap pemainnya tersebut. "Saya tidak punya masalah atau ingin membuat masalah dengan dia. Lagipula Martins lebih pendek dari saya, buat apa kami ribut," seloroh Keegan.
4. Gary Lineker
Sebagai penyerang timnas Inggris, prestasi Gary Lineker patut diacungi jempol. Tidak pernah mendapat kartu kuning apalagi kartu merah dan produktif menyumbang gol untuk tim The Three Lions (48 gol dalam 80 pertandingan internasional).
Namun semuanya berubah di Euro 1992. Saat itu Inggris dilatih oleh Graham Taylor dan sedang tertinggal 1-2 saat menghadapi Swedia. Padahal pertandingan itu sangat penting bagi Inggris untuk lolos ke fase selanjutnya.
Taylor pun menarik keluar Lineker dan menggantikannya dengan Alan Smith. Lineker kecewa berat saat ditarik keluar; ia tidak mau menatap mata pelatihnya, menolak bersalaman, membanting seragam Inggris dan membuang ban kapten di lengannya ke rumput. Momen tersebut adalah terakhir kalinya Gary Lineker membela panji Inggris.
Lineker memang berambisi ingin menyamai rekor gol legenda hidup timnas Inggris, Sir Bobby Charlton yang sudah membukukan 49 gol.
5. Kevin Keegan
Legenda Liverpool ini pernah membuat tindakan emosional. Saat itu pertandingan Charity Shield antara Leeds United melawan The Reds di tahun 1974. Di tengah pertandingan, Keegan dijegal keras dari belakang. Ia pun marah dan menuding pemain Leeds, Billy Bremmer yang melakukannya.
Keegan lalu menyerang Bremmer dan keduanya terlibat perkelahian. Hasilnya wasit mengganjar Keegan dan Bremmer dengan kartu merah. Saat berjalan menuju ruang ganti, Keegan membuang kaus Liverpool dan membuat hukuman untuknya bertambah dengan dilarang bermain sebanyak 11 kali dan denda 500 poundsterling.
6. Paolo Di Canio
Pemain asal Italia ini memang nyentrik dan sering bersikap emosional. Ia pernah mendorong wasit di pertandingan Liga Inggris dan melakukan salam penghormatan ala Nazi di kompetisi Serie A Italia.
Di Canio pernah menunjukkan amarahnya saat membela West Ham United. Waktu itu di tahun 2002, West Ham sedang menghadapi Fulham dan Di Canio mencetak dua gol. Manajer West Ham, Glenn Roeder memutuskan menarik keluar Di Canio di menit 75. Alasannya karena Di Canio baru saja pulih dari cedera.
Apa yang ia lakukan? Di Canio membanting sepatunya dan memarahi rekan-rekannya serta staf West Ham yang sedang duduk di bangku cadangan. Ia juga minta dijual ke klub lain.
7. Geovanni
Penyerang asal Brazil yang membela klub Hull City, Geovanni benar-benar membuat manajernya Phil Brown marah besar. Peristiwa bermula ketika Hull tertinggal 0-2 saat melawan Blackburn Rovers di tahun 2009.
Brown kemudian mengganti Geovanni untuk mengubah permainan timnya. Geovanni tidak terima. Ia memukul kaca plastik bangku cadangan dan menendang botol minuman.
Usai laga manajer Phil Brown mengecam perilaku anak buahnya itu. "Saya manajernya, saya yang mengambil keputusan. Dia memang belum melakukan tes dopping, jika sudah, saya berharap ia terbukti positif. Geovanni bukan pemain besar, ia tidak membawa efek baik bagi klub ini," cetus Brown.
8. Pierre van Hooijdonk
Penyerang asal Belanda ini mulai membela klub Nottingham Forrest di musim 1997/1998. Sayangnya di akhir musim, Forrest terdegradasi dari Liga Primer Inggris ke divisi Championship.
Semusim berlanjut dan Forrest pun kembali ke Liga Primer Inggris. Namun van Hooijdonk menolak bermain karena menilai klubnya tidak membeli pemain-pemain berkualitas untuk menghadapi ketatnya Liga Inggris.
Ucapan pemain yang memiliki tendangan bebas maut itu membuat rekan-rekannya di Forrest tersinggung. Usai menolak bermain di 11 laga resmi, van Hooijdonk kembali merumput dan mencetak gol kala menghadapi Derby County.
Apa yang terjadi? Pemain Forrest yang lain tidak ikut merayakan gol yang dicetak oleh van Hooijdonk.
9. Dimitar Berbatov
Berbatov di musim 2011/2012 ini sepertinya akan rajin duduk di bangku cadangan karena kalah bersaing dengan Wayne Rooney, Danny Welbeck dan Javier Hernandez. Berbatov pun belum tampak akan melakukan protes karena pemain Manchester United yang mana yang berani menentang keputusan Sir Alex Ferguson?
Tapi situasinya berbeda ketika ia masih berkostum Tottenham Hotspur. Di tahun 2007 Berba pernah menolak melakukan pemanasan saat klubnya menghadapi Newcastle United di lanjutan Liga Primer Inggris dan pertandingan UEFA Cup melawan Getafe.
Manajer Spur saat itu Martin Jol mengatakan kalau penolakan Berba melakukan pemanasan karena penyerang Bulgaria tersebut minta dijual secepatnya ke Manchester United.
10. Mido
Apa yang dilakukan Mido memang sudah keterlaluan. Bukan cuma mengamuk, ia juga mengeluarkan umpatan kepada pelatih timnas Mesir, Hassan Shehata.
"Anda bukan siapa-siapa, Anda tidak bisa apa-apa. Anda cuma seorang keledai," ujar Mido kesal saat ditarik keluar di pertandingan semi final Piala Afrika 2006. Ketika itu Mesir menghadapi Senegal dan kedudukan sedang imbang 1-1.
Mido digantikan oleh Amr Zaki yang kemudian mencetak gol kemenangan Mesir saat itu. Mesir pun masuk final dan juara Piala Afrika 2006.
Sedangkan Mido yang pernah bermain untuk Tottenham Hotspur dan Middlesbrough dihukum tidak boleh membela Mesir selama enam bulan.
No comments:
Post a Comment
Your Comment Here... Use It Wisely No Abuse